Cara Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Tanah yang tercemar dapat mengganggu kesuburan tanah dan membunuh organisme yang ada di tanah. Tanah yang sudah tercemar ditandai dengan kondisi tanah yang tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan fisik manusia seperti untuk pertanian. Tanah tidak dapat lagi ditumbuhi tumbuhan karena unsur hara/nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuhan tidak ada lagi dalam tanah. Biasanya tanah yang tercemar terlihat tandus dan gersang serta kurang mengandung air tanah. Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah, tentunya perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap hal tersebut sedini mungkin. Adapun cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah yaitu sebagai berikut:

 

A. Pencegahan

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah yaitu:

  1. Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
  2. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukan proses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
  3. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
  4. Sebelum dibuang, sampah harus dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang cepat busuk dan dapat didaur ulang menjadi kompos. Sampah anorganik seperti plastik, baterai, dan kaleng bekas, tidak dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga harus dipisahkan.
  5. Limbah deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi ditampung ke dalam bak penampungan untuk selanjutnya dilakukan pengendapan, penyaringan, dan penjernihan.
  6. Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
  7. Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
  8. Untuk menghindari pengikisan lapisan humus oleh air hujan dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian tanaman, karena tanaman dapat menyerap air, seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air, serta perakarannya dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi.

Baca juga mengenai:

Apa Itu Pencemaran Tanah dan Penyebab Terjadinya

 

B. Penanggulangan

Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui diantaranya:

  • Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
  • Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
  • Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
  • Jenis tanah.
  • Kondisi tanah (basah, kering).
  • Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
  • Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
  1. Remediasi in situ

Remediasi in situ adalah pembersihan atau  pengolahan tanah terkontaminasi di lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.

  1. Remediasi ex situ

Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.

  1. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

Sumber: http://rt-bi.nl/social-responsibility/biodegradation/bioremediation/

Gambar 1 Proses bioremediasi pada tanah yang tercemar

Baca juga mengenai:

5 Dampak Pencemaran Tanah Bagi Lingkungan

 

 

 

Sumber:

Subardi, Nuryani, Pramono S. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyorini A. 2009. Biologi 1. Jakarta:  Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2002. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta:  Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 

Comments are closed.